Rabu, 23 Juli 2008

Peranan Penilaian

Peran Penilaian
Penilaian dapat berguna untuk berbagai keperluan. Peran yang dimainkan dapat berbeda untuk aset berbeda. Setidaknya terdapat tiga area penilaian yaitu penilaian dalam manajemen portofolio, analisis akuisisi dan keuangan korporat.
Penilaian dalam Manajemen Portofolio
Peran penilaian dalam manajemen portofolio sebagian besar ditentukan oleh filosofi investasi yang diyakini oleh investor. Penilaian memainkan peran kecil dalam manajemen portofolio untuk investor pasif tetapi memainkan peran besar bagi investor aktif. Diantara investor aktif, peran penilaian berbeda untuk investasi aktif yang berbeda. Investor yang menggunakan market timing tidak banyak memakai penilaian pada investasi jangka panjang dan berfokus pada penilaian pasar daripada penilaian perusahaan individual. Diantara pemilih sekuritas tertentu (portofolio), penilaian memainkan peran sentral dalam manajemen portofolio bagi analisis fundamental dan membantu dalam analisis teknikal.
Analisis Fundamental. Tema utama dalam analisis fundamental adalah nilai sesungguhnya dari perusahaan yang dapat terkait dengan karakteristik keuangan, seperti prospek pertumbuhan, risiko dan arus kas. Setiap penyimpangan dari nilai sesungguhnya adalah tanda bahwa saham tersebut undervalue atau overvalue. Hal ini merupakan strategi investasi jangka panjang dan asumsi utama terletak pada (1) hubungan antara nilai dan faktor keuangan utama dapat diukur, (2) hubungan tersebut stabil sepanjang waktu dan (3) penyimpangan dari hubungan dibenarkan untuk periode waktu tertentu.
Penilaian adalah fokus utama dari analisis fundamental. Beberapa analisis menggunakan model arus kas didiskonto (discounted cash flow) untuk menilai perusahaan sedangkan analisis lain menggunakan metode pelipatan seperti rasio harga-pendapatan (price-earnings ratio) dan rasio harga-nilai buku (price-book value ratio). Investor yang menggunakan pendekatan ini memegang saham undervalue dalam porsi besar pada portofolio mereka maka mereka berharap agar kinerja portofolio mereka lebih baik daripada pasar.
Pembeli Waralaba. Filosofi pembeli waralaba (franchise) diekspresikan dengan baik oleh seorang investor yang sangat sukses yaitu Warren Buffet yang mengatakan bahwa dia hanya memasuki bidang bisnis yang dikuasainya. Artinya saham tersebut harus mempunyai karakteristik relatif sederhana dan stabil. Jika sebuah bisnis kompleks dan mudah berubah maka sulit untuk memprediksi arus kasnya. Pembeli tipe ini berkonsentrasi pada sedikit bisnis yang dikuasai denga baik dan mencari perusahaan yang undervalue. Pembeli waralaba mempunyai pengaruh pada manajemen dari perusahaan-perusahaan ini dan dapat merubah kebijakan keuangan dan investasi. Asumsi utama dalam investasi jangka panjang adalah: (1) investor yang memahami suatu bisnis dengan baik berada pada posisi untuk menilai perusahaan dengan tepat, dan (2) bisnis undervalue tersebut dapat diperoleh tanpa menggerakkan harga dibawah nilai sesungguhnya.
Penilaian memainkan peran kunci dalam filosofi ini sebab pembeli waralaba tertarik pada bisnis tertentu yang dipercayai undervalue. Mereka tertarik seberapa besar tambahan nilai yang dapat diciptakan dengan restructuring bisnis dan menjalankannya secara benar.
Grafik Pergerakan Saham. Para analis teknikal atau disebut Damodaran sebagai Chartist percaya bahwa harga saham banyak dikendalikan oleh psikologi investor daripada oleh variabel keuangan utama. Informasi yang tersedia dari perdagangan seperti pergerakan harga, volume perdagangan, short sales dan sebagainya memberikan indikasi pada investor psikologis dan pergerakan harga di masa mendatang. Asumsi yang dipercayai adalah bahwa harga bergerak dalam bentuk yang dapat diprediksi dan tidak cukup banyak investor marjinal yang dapat mengambil keuntungan dari bentuk tersebut untuk mengeliminasinya. Lebih jauh lagi, adanya asumsi sebagian besar investor dikendalikan oleh emosi daripada analisis rasional. Walaupun penilaian tidak berperan banyak dalam analisis grafik teknikal ini, namun penilaian dapat membantu menentukan garis batas dalam grafik pergerakan harga.
Informasi. Harga bergerak berkaitan dengan informasi tentang perusahaan. Investor berdagang menggunakan keunggulan informasi baru yang dimilikinya atau dalam waktu singkat setelah informasi disebarkan di pasar dengan cara menjual pada berita buruk dan membeli pada berita baik. Asumsi utamanya adalah bahwa investor dapat mengantisipasi pengumuman informasi dan mengukur reaksi pasar lebih baik dari rata-rata investor kebanyakan dalam pasar. Fokus utama investor tipe ini adalah hubungan antara informasi dan perubahan dalam nilai daripada nilai itu sendiri. Oleh karena itu, investor mungkin membeli saham meskipun dinilai overvalue jika dipercaya bahwa pengumuman informasi berikutnya akan menyebabkan naiknya harga saham karena berisi berita yang lebih baik dari yang diharapkan. Jika terdapat hubungan antara bagaimana perusahaan undervalue atau overvalue dan bagaimana harga sahamnya bereaksi terhadap informasi baru, maka penilaian dapat memainkan peran dalam melakukan investasi.
Market Timing. Investor yang memperhatikan hal ini percaya dengan argumen bahwa lebih mudah untuk memprediksi pergerakan pasar daripada memilih saham dan prediksi tersebut dapat berdasarkan faktor-faktor yang dapat diobservasi. Strategi market timing dapat menggunakan penilaian dalam dua cara yaitu: (1) pasar keseluruhan dapat dinilai dan dibandingkan pada tingkat saat ini, dan (2) model penilaian dapat digunakan untuk menilai semua saham dan hasil analisis silang (cross-sectional analysis) ini dapat digunakan untuk menentukan apakah pasar overvalue atau undervalue. Misalnya sejumlah saham yang overvalue dinilai dengan menggunakan model dividen didiskonto, meningkat relatif terhadap jumlah yang undervalue dapat menjadi alasan untuk mempercayai bahwa pasar overvalue.
Pasar Efisien. Investor yang berpedoman pada efisiensi pasar percaya bahwa harga pasar sepanjang waktu merupakan estimasi terbaik nilai sesungguhnya dari perusahaan dan biaya mengeksploitasi efisiensi pasar lebih besar dari imbal-baliknya. Investor juga percaya bahwa informasi secara cepat dan akurat diserap pasar, investor marjinal cepat mengeksploitasi tiap adanya ketidakefisienan harga pasar, penyebab ketidakefisienan pasar adanya friksi seperti biaya transaksi dan tidak dapat terjadi arbitrase. Penilaian dapat berguna dalam menentukan mengapa saham dijual dengan harga tertentu. Asumsi yang melandasinya adalah bahwa harga pasar merupakan estimasi harga terbaik dari nilai sesungguhnya suatu perusahaan sehingga tujuannya menjadi asumsi tentang pertumbuhan dan risiko yang diimplikasikan pada harga pasar tersebut, bukan mencari saham overvalue atau undervalue.
Penilaian dalam Analisis Akuisisi
Penilaian memainkan peran utama dalam analisis akuisisi. Perusahaan induk (bidding firm) harus memutuskan harga wajar (fair value) dari perusahaan yang akan diakuisisi atau perusahaan target (target firm) sebelum membuat keputusan pembelian. Selain itu, perusahaan yang akan diakuisisi juga harus melakukan penilaian sebelum membuat keputusan menerima atau menolak tawaran pembelian. Beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian dalam akuisisi adalah (1) dampak sinergi penggabungan pada nilai dua perusahaan harus disadari sebelum melakukan keputusan akuisisi, dan (2) dampak pada nilai atas perubahan manajemen dan rekayasa bisnis (restructuring) perusahaan target harus dimasukkan dalam menentukan nilai wajarnya terutama pada akuisisi bukan suka rela (hostile takeover).
Namun, terdapat bias dalam penilaian yaitu penilaian optimis dari perusahaan target terutama akuisisi bukan suka rela dan mencoba meyakinkan pemegang sahamnya bahwa harga yang ditawarkan terlalu rendah. Sebaliknya, perusahaan induk melakukan penilaian yang terlalu rendah pada perusahaan target karena alasan strategis.
Penilaian dalam Keuangan Korporat
Tujuan pengelolaan keuangan korporat adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan yaitu digambarkan dalam hubungan antara keputusan keuangan, strategi perusahaan dan nilai perusahaan. Saat ini banyak perusahaan konsultan memberikan saran untuk meningkatkan nilai perusahaan yang menjadi dasar untuk melakukan rekayasa bisnis. Nilai perusahaan dapat langsung terkait dengan keputusan yang dibuat yaitu tentang proyek apa saja yang dikerjakan, bagaimana pendanaannya dan bagaimana kebijakan dividennya. Pemahaman hubungan ini merupakan kunci untuk membuat keputusan meningkatkan nilai dan merekayasa ulang perusahaan dengan wajar.

Tidak ada komentar: