Kamis, 11 September 2008

Good Governance

A Guideline for Islamic Governance
by Mahmoud Ahmadinejad

In the Name of Almighty God, the All-Knowing, the Most Lovingly Compassionate



One's perspective regarding government and governance determines the way one ‎should cooperate with the people. If one recognizes government as a privilege and prey ‎of the governors, then the period of governance can be counted as an opportunity to fulfill ‎the expectations of certain individuals and groups or the ostentation and hedonism of the ‎governors.‎

But if in our view, "government" would be a responsibility before God for ‎establishing justice and a duty to ensure the rights of common people, serving the ‎servants of God and helping the oppressed- then the most important issue will be the ‎people's concerns. If this is the case, governors would not view themselves as better than ‎other people and they wouldn't put themselves in any other position except serving the ‎people.
continue

Senin, 08 September 2008

Quo Vadis Indonesia

Apapun yang menimpa diri tiap manusia, bangsa ato negara baik kemiskinan atopun kesejahteraan sepenuhnya merupakan hasil usaha manusia.

"Allah tidak akan merubah nasib bangsa kamu, jika kamu tidak merubah nasib kamu sendiri"

Orang yang duduk2 di depan beranda rumahnya tidak akan tiba-tiba mendapat uang 100juta....

Penjualan asset negara kepada asing memang seharusnya tidak perlu terjadi jika kita sendiri memang pandai mengelolanya untuk kesejahteraan bangsa...

Perbaikan sektor-sektor vital dan urgent perlu segera dilakukan:

Pertama - Sistem Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor fundamental, tetapi bukan hanya 9 ato 12 tahun saja....
sistem pendidikan lebih penting dipikirkan....materi pendidikan....ruang pendidikan....juga penting.
Sistem pendidikan menaungi keseluruhan strategi hingga action pendidikan ini mau dibawa kemana arahnya....tidak hanya asal2an sisetm coba2 dll
Materi pendidikan harus disediakan secara komprehensif, tidak harus merata tiap sekolah ada, tetapi membangun pusat-pusat pendidikan dilokasi-lokasi strategis Indonesia menjadi urgent.
Ruang pendidikan bukan hanya bangunan fisik, tetapi iklim dan suasana dibangun secara total untuk mengembangkan pendidikan itu sendiri.

Kedua - Kesempatan berusaha yang adil
Citizens diberikan hak untuk berusaha yang adil, artinya akses ke permodalan, informasi, dan kesempatan dijamin oleh pemerintah secara adil, tidak memandang apakah anak pejabat, anak orang kaya, ato dapat memberikan uang sogakan dll. tentu dengan undang-undang yang diberlakukan tegas.

Ketiga - Demokrasi bukan hal yang mutlak
Demokrasi adalah tatanan bernegara yang dibangun oleh berbagai kepentingan. Sistem yang mengutamakan kepentingan orang banyak bukanlah sistem yang mutlak harus dipenuhi. kenyataannya, masyarakat marginal tidak mengikuti sistem yang dibangun walaupun mungkin tampak luar mengikuti tetapi mungkin mereka mengingkari pada hati nuraninya.
JIka sistem mengikuti kepentingan orang banyak, bagaimana dengan masyarakat marginal? Apakah mereka terlindungi secara utuh? Apakah mereka dapat hidup dengan tenang sepanjang masa? mari kita cari jawabannya....
Tetapi sistem yang dibangun Allah, sistem yang dibangun Pencipta Segala Sistem inilah yang sempurna. Tidak merugikan kepentingan orang banyak, tetapi juga melindungi kepentingan yang minor.....